https://banyumas.times.co.id/
Berita

Tim SAR Gabungan Terjunkan 18 Alat Berat Cari Korban Tanah Longsor Pandanarum Banjarnegara

Jumat, 21 November 2025 - 08:25
Tim SAR Gabungan Terjunkan 18 Alat Berat Cari Korban Tanah Longsor Pandanarum Banjarnegara Upaya pencarian korban tanah longsor Situkung oleh tim SAR gabungan. (FOTO: Dok BPBD Banjarnegara)

TIMES BANYUMAS, BANJARNEGARA – Tim SAR gabungan  hari ini (21/11/2025) akan menerjunkan 18 alat berat untuk mencari korban tanah longsor di Dukuh Situkung Desa/Kecamatan Pandanarum, Kabupaten Banjarnegara.

‎Hingga Kamis (20/11/2025) petang tujuh korban meninggal dunia telah berhasil dievakuasi di antaranya Luwih (40), Darti (30), Esiyah (22), Maruni (53), Karti (35) dan dua di antaranya body part belum teridentifikasi. 

‎Sebanyak 19 korban lain yang dilaporkan hilang masih dalam pencarian oleh tim dari BPBD, PMI, Basarnas, TNI, Polri, Tagana, dan ratusan relawan.

korban-tanah-longsor-Situkung-oleh--tim-SAR-gabungan-a.jpg

‎Dilaporkan juga bencana alam tanah longsor Situkung Pandanarum menyebabkan 48 rumah roboh atau hilang, 195 rumah terdampak dan 934 jiwa mengungsi.

‎Kepala Basarnas Semarang, Budiono, mengatakan pada hari kelima kemarin, sudah ada 12 ekskavator yang dikerahkan di dua sektor yakni sektor A dan C. Sementara di sektor B fokus pada penyodetan genangan air. Anjing K9 dan alkon pun masih digunakan.

‎Saat meninjau lokasi bencana alam Situkung, Menteri Pekerjaan Umum Dody Hanggodo, menyampaikan pihaknya akan menurunkan 18 alat berat dan 9 anjing pelacak.

‎Dalam peninjauan tersebut, Menteri Dody didampingi jajaran Pemerintah Kabupaten Banjarnegara, Bupati Banjarnegara dr. Amalia Desiana, Wakil Bupati Wakhid Jumali Lc, serta unsur Forkopimda. 

‎Penyodetan Embung.

‎Di lokasi pencarian korban longsor, Menteri Dody Hanggodo menjelaskan bahwa pihaknya telah berkoordinasi dengan Satgas Penanggulangan Bencana Tanah Longsor terkait kondisi embung yang berada di atas titik longsor. 

korban-tanah-longsor-Situkung-oleh--tim-SAR-gabungan-b.jpg

‎Embung tersebut dikhawatirkan dapat menimbulkan bahaya lanjutan jika volume air tidak segera dikurangi. "Hal ini yang harus segera ditangani secepatnya. Kita sudah datangkan pipa untuk mengurangi volume air. Penyodetan air di atas harus cepat,” kata Dody Hanggodo.

‎Pengurangan air embung dinilai penting agar endapan tanah yang kini menahan air tidak jebol saat hujan, karena dapat mengalir ke area yang menjadi titik fokus pencarian korban.

‎Menteri Dody menekankan bahwa fokus utama saat ini adalah mendukung proses search and rescue. “Sementara ini kita support penuh untuk pencarian dan penyelamatan. Setelah itu baru kita bicara langkah lanjutan bersama pemerintah daerah. 

‎"Tadi kami diskusi dengan Pak Dandim dan Bupati untuk langkah percepatan penanganan. Semalam sudah kita naikkan beberapa pipa dari Jogja dan sebelum siang sudah bisa dipasang untuk mengalirkan air. Ini penting supaya kalau sore atau malam turun hujan, air di atas tidak jebol dan mengalir ke pemukiman,” lanjut Menteri Dody.

‎Bupati Banjarnegara dr Amalia Desiana menyampaikan apresiasi dan terima kasih atas respon cepat Kementerian PU yang telah mengerahkan alat berat dan dukungan-dukungan teknis lain dalam penanganan bencana tanah longsor di Banjarnegara. 

‎“Terima kasih kepada Bapak Menteri aas respon cepat dengan dukungan alat berat yang sangat membantu proses evakuasi,” kata dr Amalia Desiana Bupati Banjarnegara. (*)

Pewarta : Muchlas Hamidi
Editor : Hendarmono Al Sidarto
Tags

Berita Terbaru

icon TIMES Banyumas just now

Welcome to TIMES Banyumas

TIMES Banyumas is a PWA ready Mobile UI Kit Template. Great way to start your mobile websites and pwa projects.