https://banyumas.times.co.id/
Pendidikan

Kepala Sekolah dan Guru TK di Banjarnegara Ikuti Pelatihan Deep Learning

Kamis, 17 Juli 2025 - 15:18
Kepala Sekolah dan Guru TK di Banjarnegara Ikuti Pelatihan Deep Learning Kepala sekolah dan guru TK saat mengikuti pelatihan Deep Learning (pembelajaran mendalam) dan Tujuh Kebiasaan Anak Indonesia Hebat. (FOTO: Kominfo Banjarnegara for TIMES Indonesia)

TIMES BANYUMAS, BANJARNEGARA – 150 kepala sekolah dan guru TK Pertiwi di Kabupaten Banjarnegara selama dua hari, Rabu - Kamis (16 - 17 Juli 2925) mengikuti pelatihan Deep Learning (pembelajaran mendalam) dan Tujuh Kebiasaan Anak Indonesia Hebat.

‎Pelatihan yang dipusatkan di Sasana Abdi Praja Setda Banjarnegara dilakukan oleh Yayasan Dian Dharma setempat bertujuan untuk meningkatkan mutu pendidikan anak usia dini. 

‎Pelatihan berlangsung interaktif diselingi dengan ice breaking, diskusi kelompok, serta simulasi pembelajaran yang relevan dengan dunia anak usia dini.

‎Ketua Yayasan Dian Dharma Banjarnegara, Hj Sri Rejeki Indarto, menjelaskan, pelatihan ini merupakan bagian dari komitmen yayasan dalam mendukung profesionalisme pendidik melalui pendekatan pembelajaran terbaru yang menekankan aspek karakter dan penguatan pola pikir positif.

‎"Harapan kami, guru-guru TK mampu menyerap ilmu dan skill yang didapat selama pelatihan serta menerapkan di sekolah masing-masing," katanya. 

‎Tidak itu saja, ia juga berharap para peserta mampu menularkan ilmunya kepada guru lain untuk kemajuan pendidikan di Banjarnegara.

‎Sunarto, MPd, Kepala Bidang PAUD Dindikpora Kabupaten Banjarnegara menambahkan, jika pendekatan pembelajaran terus mengalami perkembangan seiring dengan zaman.

‎Di Era 80-an misalnya sudah ada CBSA, kemudian KBK, KTSP, Kurikulum 2013 hingga Kurikulum Merdeka. "Namun Prinsip dasarnya tetap sama, yakni bagaimana membuat pembelajaran lebih bermakna dan siswa menjadi subjek aktif,” kata Sunarto.

‎Deep learning atau pembelajaran mendalam lanjut Sunarto sebenarnya bukan hal baru. "Para guru sebenarnya sudah menerapkannya dalam praktik, hanya saja istilah dan pendekatannya kini diperbarui dan diperkuat," terangnya.

‎Guru tegas Sunarto, harus memahami bahwa esensi dari deep learning adalah pembelajaran yang bermakna. Rumbe-rumbenya hanya administrasi, ice breaking, dan lain-lain itu hanya pendukung.

‎Metode Pemahaman Materi

‎Sementara itu, Rusmanto SPd.I, Ketua Himpaudi Jawa Tengah, selaku narasumber dalam pelatihan ini menyebut bahwa, Deep Learning atau pembelajaran mendalam bukanlah kurikulum, melainkan pendekatan atau metode yang menekankan proses pemahaman yang mendalam dan bermakna.

‎“Kita sebelumnya mengenal istilah Pendidikan Holistik Berbasis Karakter (PHBK), dan kini berkembang menjadi deep learning,” papar dia yang juga sebagai praktisi pendidikan anak usia dini.

‎Rusmanto menambahkan jika pembelajaran berbasis diferensiasi sebagaimana yang diusung dalam Kurikulum Merdeka sangat penting. Sehingga para guru harus menanamkan growth mindset atau pola pikir bertumbuh kepada anak-anak, bukan fixed mindset atau pola pikir baku.

‎“Pembelajaran fokus pada tujuan pembelajaran (TP), dan growth mindset adalah kunci menuju pola pikir bertumbuh (PPB),” kata Rusmanto lagi.

‎Selain materi tentang metode deep learning, pelatihan ini juga menekankan pentingnya membiasakan tujuh karakter unggul anak Indonesia sejak dini. 

‎Hal ini meliputi nilai-nilai disiplin, tanggung jawab, kemandirian, kerja sama, rasa ingin tahu, cinta lingkungan, serta spiritualitas dan nasionalisme. (*)

Pewarta : Muchlas Hamidi
Editor : Wahyu Nurdiyanto
Tags

Berita Terbaru

icon TIMES Banyumas just now

Welcome to TIMES Banyumas

TIMES Banyumas is a PWA ready Mobile UI Kit Template. Great way to start your mobile websites and pwa projects.