TIMES BANYUMAS, JAKARTA – Ketegangan antara Iran dan Israel masih belum sepenuhnya reda, meskipun serangan dari kedua belah pihak tampak melambat pada Selasa (24/6/2025) dini hari. Pemerintah Iran menegaskan bahwa belum ada kesepakatan resmi terkait gencatan senjata, meski peluang untuk menghentikan eskalasi terbuka jika Israel menghentikan serangannya.

Menteri Luar Negeri Iran, Abbas Araghchi, melalui unggahan di platform media sosial X (dulu Twitter), menegaskan bahwa hingga saat ini belum tercapai kesepakatan gencatan senjata dengan Israel. Ia menyatakan bahwa Iran belum membuat keputusan akhir terkait penghentian operasi militer terhadap Israel.

"Sampai saat ini, TIDAK ADA 'kesepakatan' mengenai gencatan senjata atau penghentian operasi militer," tulis Araghchi pada pukul 4:16 pagi waktu Teheran. "Namun, jika rezim Israel menghentikan agresi ilegal terhadap rakyat Iran paling lambat pukul 04.00 waktu Teheran, kami tidak berniat melanjutkan serangan balasan setelah itu."

Pernyataan tersebut muncul di tengah laporan bahwa serangan udara Israel terhadap Teheran dan kota-kota lain di Iran berhenti sesaat setelah pukul 4 pagi.

Meskipun demikian, belum ada konfirmasi resmi dari pihak Israel mengenai adanya gencatan senjata. Militer Israel menolak berkomentar atas pernyataan gencatan senjata yang sebelumnya disampaikan oleh mantan Presiden Amerika Serikat, Donald Trump. Kantor Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu juga belum memberikan tanggapan.

Sebelumnya, Trump mengklaim bahwa Israel dan Iran telah menyepakati gencatan senjata penuh yang akan berlaku dalam waktu 6 jam dan secara resmi mengakhiri konflik bersenjata setelah 24 jam. Pernyataan Trump tersebut menuai perhatian global karena menunjukkan sinyal deeskalasi setelah 12 hari konfrontasi bersenjata yang sempat melibatkan serangan dari dan ke berbagai titik strategis di kedua negara.

Hingga saat ini, dunia internasional masih menanti kepastian langkah kedua negara. Sementara itu, Iran menegaskan bahwa keputusan akhir mengenai penghentian operasinya akan ditentukan menyusul perkembangan situasi di lapangan. (*)