TIMES BANYUMAS, BANJARNEGARA – Untuk mendukung keberhasilan program rehabilitasi, Rumah Tahanan Kelas IIB Banjarnegara (Rutan Banjarnegara) berkomitmen meningkatkan kualitas pembinaan dan pemulihan warga binaan. 

‎'World Health Organization Quality of Life (WHOQoL) - BREF' adalah salah satu instrumen untuk mewujudkan komitmen tersebut yang dilakukan Rutan Banjarnegara berkolaborasi dengan Badan Narkotika Nasional Kabupaten (BNNK) Purbalingga.

‎Kegiatan ini diikuti oleh seluruh warga binaan Rutan kelas IIB Banjarnegara dan melalui WHOQoL - BREF, kondisi kualitas hidup Warga Binaan dapat diukur secara menyeluruh, mencakup aspek fisik, psikologis, hubungan sosial dan lingkungan. 

‎Sedang pelaksanaan asesmen dilakukan oleh konselor adiksi dari BNNK Purbalingga, dengan pendampingan langsung oleh M. Azan Subehi selaku Kepala Sub Seksi Pelayanan Tahanan Rutan Banjarnegara sejak Senin (6/10/2025).

‎Dukung Program Rehabilitasi

‎Kepala Rutan Banjarnegara, Dodik Harmono menyampaikan, kegiatan WHOQoL - BREF memiliki peran penting dalam mendukung keberhasilan program rehabilitasi.

‎ “Melalui kegiatan ini, kami berharap dengan pelaksanaan program rehabilitasi akan menumbuhkan karakter warga binaan agar menjadi pribadi yang lebih baik dan siap kembali ke masyarakat,” jelas Dodik dalam release yang dibagikan kepada TIMES Indonesia, Selasa  (7/10/2025) pagi. 

Petugas dari BNNK Purbalingga tengah melakukan asesmen warga binaan Rutan Banjarnegara. (FOTO: Humas Rutan Banjarnegara for TIMES Indonesia)

‎Program ini bertujuan untuk memulihkan kondisi mental, sosial, dan spiritual serta psikologis bagi tahanan dan warga binaan agar dapat pulih kembali berperan aktif dalam masyarakat setelah masa pembinaan berakhir, hal ini sejalan dengan program Asta Cita Presiden dan Wakil Presiden RI serta 13 Program Akselerasi Menteri Imigrasi dan Pemasyarakatan. 

‎Melalui kegiatan ini, Rutan Banjarnegara dan BNNK Purbalingga berharap dapat menciptakan sinergi berkelanjutan dalam upaya pemulihan Warga Binaan dan terus menghadirkan berbagai kegiatan positif dan bermanfaat guna mendukung proses pembinaan, sehingga warga binaan tidak hanya pulih secara fisik dan mental, tetapi juga siap berkontribusi positif ketika kembali ke tengah masyarakat.

‎Disampaikan konselor adiksi dari BNNK Purbalingga, bahwa asesmen WHOQoL - BREF digunakan sebagai alat ukur untuk melihat perkembangan peserta selama proses rehabilitasi berlangsung. 

‎Hasilnya dapat digunakan untuk menentukan intervensi lanjutan, baik rehabilitasi jangka pendek 15 hari, menengah 30 hari, maupun intensif hingga 90 hari. 

‎Perlu ditegaskan, kegiatan ini merupakan bagian dari komitmen Rutan Banjarnegara dalam mendukung program nasional Direktorat Jenderal Pemasyarakatan dan Kementerian Imigrasi dan Pemasyarakatan, khususnya dalam upaya rehabilitasi bagi tahanan dan warga binaan penyalahgunaan narkotika. (*)