https://banyumas.times.co.id/
Berita

Stigma 'Sakit Jiwa Berarti Gila', Ini Penjelasan Dokter RSUD Anna Lasmanah Banjarnegara

Senin, 13 Oktober 2025 - 18:00
Stigma 'Sakit Jiwa Berarti Gila', Ini Penjelasan Dokter RSUD Anna Lasmanah Banjarnegara Kegiatan talk show kesehatan jiwa bersama dokter jiwa, psikologi, dan ahli jantung. (FOTO: Muchlas Hamidi/ TIMES Indonesia)

TIMES BANYUMAS, BANJARNEGARA – Ada yang menarik pada sesi tanya jawab Talk Show Kesehatan Inspiratif dan Forum Konsultasi Publik yang dilakukan RSUD Hj Anna Lasmanah Banjarnegara di Gedung PGRI, Senin (13/10/2025), khususnya pelayanan pasien penyakit jiwa atau mental.

‎Masyarakat luas tidak terkecuali di Banjarnegara, tampaknya masih banyak terpengaruh stigma yang berkembang dan masih kental di benak warga, jika orang mengalami gangguan jiwa atau orang berkonsultasi ke dokter jiwa berarti gila.

‎Padahal stigma ini justru akan menghambat, kesembuhan warga atau pasien yang mengalami masalah gangguan jiwa atau mental tersebut. 

‎Hal ini menjadi materi cukup menarik dalam kegiatan tersebut. Sejumlah audiens yang sebagian besar adalah tenaga kesehatan menyampaikan penanganan masalah gangguan mental masih dianggap momok aib keluarga.

‎Kurangi dan Kikis Stigma Menyesatkan 

‎Dokter spesialis jiwa di RSUD Hj Anna Lasmanah, dr Arin Indrayati MMed Sc Kp.Kj menggarisbawahi tetang gangguan mental untuk mengurangi stigma yang ada di masyarakat.

‎Stigma tersebut kata dia, justru akan menghambat masyarakat atau pasien untuk melakukan terapi dan pada ujungnya menghambat pemulihan bagi masyarakat dengan gangguan jiwa. 

‎Dijelaskan, kendala terberat adalah masih ada stigma yang berkembang di masyarakat "Jadi kalau orang dengan gangguan jiwa itu berarti gila. Atau jika pergi ke psikolog atau psikiater berarti orang yang tidak kuat iman, atau lemah iman. Itu masih berkembang, di masyarakat Banjarnegara," ungkapnya.

‎Oleh karena itulah dirinya sebagai dokter jiwa berusaha untuk mengurangi stigma itu sehingga masyarakat bisa lebih mengenal bahwa ini bukan gangguan jiwa dan membutuhkan pertolongan di psikologi atau layanan jiwa yang ada di RSUD Hj Anna Lasmanah.

‎Jadi masyarakat Banjarnegara hendaknya jangan merasa malu saat berkonsultasi ke dokter jiwa atau psikolog.  

‎"Tadi sudah kita sampaikan juga beberapa tanda dan gejala dan kapan mengakses layanan kami. Terutama ketika sudah sangat mengganggu aktifitas sehari-hari. Itu yang kami tekan tadi," imbuhnya.

‎Harapan kami, layanan jiwa di RSUD Hj Anna Lasmanah bisa diterima oleh masyarakat dan banyak masyarakat mengakses untuk kegiatan jiwa yang lebih baik di Kabupaten Banjarnegara.

Kegiatan-talk-show-kesehatan-jiwa-bersama-dokter-jiwa-2.jpg

‎Ditambahkan Psikolog Gones Saptowati, bawa ia telah membuka Pojok Skrining Kesehatan Mental yang bisa diakses oleh masyarakat luas sebagai data awal kapan saatnya memulai mengikuti konsultasi kesehatan jiwa.

‎Gones menegaskan, bahwa ia tidak hanya bagaimana memerangi stigma yang berkembang tapi lebih banyak peran masyarakat. 

‎Karena psikolog pertama adalah orang tua. Jadi orang tua harus benar - benar hadir, berempati, menerima tanpa syarat, tidak justmen termasuk perlunya sentuhan - sentuhan kasih sayang baik fisik dan nonfisik. Itu sebenarnya bagian dari terapi yang sangat sederhana.

‎Penyakit Jantung Meningkat

‎Sedangkan dr Adhiala Zyggo Barano menjelaskan bahwa kasus penyakit jantung di Kabupaten Banjarnegara cukup tinggi, khususnya untuk jenis serangan jantung sehingga perlu dilakukan edukasi kepada masyarakat atau pasien. 

‎"Kasus ini tinggi tidak hanya di Banjarnegara tapi di Indonesia bahkan seluruh dunia sama dan kita akan mulai kenalkan pelayanan pemasangan ring, karena satu dua tahun mendatang RSUD Hj Anna Lasmanah Banjarnegara akan segera memiliki pelayanan tersebut," jelasnya.

‎Kita, lanjut dia, akan  mencoba membuka wawasan di masyarakat kira - kira familiar tidak dengan penyakit - penyakit jantung. Kitab akan lakukan diskusi karena masih banyak stigma di masyarakat. Untuk mencegah penyakit ini, yang perlu diperhatikan adalah sisi aktifitas, makanan, kebiasaan tidak merokok dan dan lain sebagainya. 

‎"Jadi kita sedang mengemas, nantinya sosialisasi praktisnya seperti apa. Gaya hidup seperti apa, makanan seperti apa untuk menghindari terjadinya serangan jantung," katanya.

‎Ia juga menyampaikan jika olahraga joging baik untuk kesehatan jantung dan di Banjarnegara sudah banyak dilakukan oleh kawula muda di alun alun Banjarnegara setiap sore. Dan olahraga yang melakukan aktivitas berulang itu baik untuk kesehatan jantung. 

‎Disampaikan, dr Adhiala Zyggo Barano pasien penyakit jantung cukup tinggi, bahkan berdasarkan catatan dalam sebulan terakhir, dalam sehari yang masuk rumah sakit Hj Anna Lasmanah Banjarnegara 1 - 2 setiap harinya untuk kasus kegawatan jantung. 

‎"Artinya setiap hari ada masyarakat yang sakit jantung Dan pasien di Poliklinik mungkin rata-rata dari 20 - 40 sehari yang sudah kontrol," imbuhnya saat kegiatan talk show Kesehatan Mental di aula Gedung PGRI Banjarnegara. (*)

Pewarta : Muchlas Hamidi
Editor : Hendarmono Al Sidarto
Tags

Berita Terbaru

icon TIMES Banyumas just now

Welcome to TIMES Banyumas

TIMES Banyumas is a PWA ready Mobile UI Kit Template. Great way to start your mobile websites and pwa projects.