TIMES BANYUMAS, BANJARNEGARA – Tanaman bawang merah di sejumlah demplot di daerah Kecamatan Mandiraja dan Purwonegoro saat ini sudah dipanen.
Hasilnya cukup memuaskan, bahkan menurut Saefudin, seorang distributor asal Brebes, bawang merah asal Mandiraja dan Purwonegoro memiliki keistimewaan atau kualitas yang sama.
Yakni, warna bawang merah cenderung menyala dan segar. Baunya lebih harum dan kesat sehingga bagus untuk dibuat bawang goreng.
Dengan hasil panenan tersebut, secara kualitas, bawang merah Banjarnegara tidak kalah dengan bawang Brebes. Bahkan lebih bagus.
"Bawang merah hasilnya akan maksimal jika di tanam pada musim kemarau. Partai pada akhir bulan enam.(Juni) dan pada bulan Agustus mendatang," jelas Saefudin.
Dijelaskan pula, jika pemupukan lebih maksimal maka hasilnya akan meningkat lagi. "Jika pemupukan dilakukan berkala maka setiap lahan 50 ubin dapat mencapai 7 kwital," katanya.
Sementara itu Ristanto, petani yang juga sebagai pelopor pengembangan komoditas bawang merah di Kaliwungu (Banjarnegara) menyampaikan, hasil panenan perdana di demplot miliknya cukup menggembirakan walaupun belum maksimal.
"Kalau dilihat dari sisi kualitas, menurut pakar bawang merah dari Brebes, hasilnya lebih bagus dari yang ada di daerah lain seperti Pati bahkan Brebes sebagai sentra bawang merah,"
Saat ini di Banjarnegara ada 30 petani bawang tersebar di tiga kecamatan yakni Mandiraja, ada 5 tempat yakni Desa Kaliwungu, Somawangi, Panggisari, Banjengan dan Simbang. Kemudian di Kecamatan Purwonegoro ada dua desa yakni Kaliajir dan Purwonegoro. Kecamatan Purworejo Klampok di desa Purworejo Klamlok dan Kalicacing. Sedang untuk wilayah Susukan masih dalam tahap persiapan lahan.
Diakui, perawatan dan pemupukan tanaman bawang merah memang cukup ekstra. Bahkan saat tanaman bawang merah terkena hujan, maka harus disiram dengan air biasa untuk mengindari penyakit pada daun.
"Alhamdulillah pada panen perdana di lahan.seluas 200 ubin atau (1/2 Ha) hasilnya bagus. Dan salah satu misi kami, menciptakan lapangan pekerjaan di pedesaan," kata Ristanto yang juga sebagai pengurus partai PDI Perjuangan Kecamatan Mandiraja.
Kepala Dinas Pertanian dan KP Banjarnegara, Totok Setya Winarna melalui Kepala Bidang Hortikultura dan Perkebunan, Erwien Indriatmoko saat ditanya TIMES Indonesia Kamis (14/4/2021) menyampaikan pihaknya akan berkoordinasi dengan BPP untuk mengetahui lebih lanjut terkait pengembangan bawang merah secara mandiri oleh warga Desa Kaliwungu.
Ia juga mengapresiasi upaya petani mencoba terobosan dalam mengembangkan bawang merah di Banjarnegara.
"Sementara ini, fasilitasi pengembangan bawang merah tahun 2021 belum ada. Namun kami akan coba usulkan ke pusat, jika ada usulan dari kelompok tani," jelas Erwin, Kepala Bidang Hortikultura dan Perkebunan, Dipertan KP Banjarnegara. (*)
Pewarta | : Muchlas Hamidi |
Editor | : Irfan Anshori |