https://banyumas.times.co.id/
Berita

Pegunungan Rogojembangan Banjarnegara Terancam Gersang, Aktivis lingkungan Lakukan Ini

Sabtu, 19 Juli 2025 - 16:08
Pegunungan Rogojembangan Banjarnegara Terancam Gersang, Aktivis lingkungan Lakukan Ini Dandim 0704 Banjarnegara serahkan bibit pohon Aren kepada Ketua IPDA Nasional sebelum penanaman serentak bibit pohon di petak 12 Pegunungan Rogojembangan, Kecamatan Wanayasa. (FOTO: Kominfo Banjarnegara for TIMES Indonesia)

TIMES BANYUMAS, BANJARNEGARA – Beberapa tahun terakhir ini kerusakan alam di kawasan Pegunungan Rogojembangan Kabupaten Banjarnegara semakin parah akibat terjadi perambahan hutan oleh sejumlah oknum tidak bertanggung jawab.

‎Perambahan hutan dan alih fungsi menjadi lahan pertanian sayur menimbulkan pro dan kontra karena mengancam ekosistem kawasan hutan Rogojembangan, terutama keberlangsungan dan ketersediaan sumber mata air. 

‎Ancaman nyata saat ini yang terjadi di Kawasan Pegunungan Rogojembangan menurut keterangan sejumlah aktivis lingkungan, disamping berkurangnya ketersediaan air bersih juga meningkatkan risiko banjir dan tanah longsor di sekitar kawasan pegunungan tersebut.

Diskusi dan Aksi Merawat Air

‎Dalam upaya melestarikan fungsi hutan di Pegunungan Rogojembangan, sekelompok pemuda yang tergabung dalam Ikatan Pemuda Penggerak Desa Indonesia (IPDA) Banjarnegara menggelar diskusi dan aksi dengan tema menjaga hutan dan merawat air untuk keberlangsungan hidup di Balai Desa Wanaraja Kecamatan Wanayasa Banjarnegara pada Jum’at (18/7/2025).

‎Diskusi dan aksi yang diikuti Karang taruna dari Desa Pesantren, Tempuran, Wanaraja, pegiat lingkungan Kecamatan Wanayasa, Pecinta alam SK Ma’arif Karangkobar, tokoh masyarakat dan masyarakat sekitar pegunungan Rogojembangan ini bertujuan mencari solusi untuk permasalahan tersebut.

Pegunungan-2.jpg

‎Diskusi menghadirkan Dandim 0704 Banjarnegara , Letkol Czi Teguh Prasetyanto, Kepala Bagian Logistik (Kabag Log) AKBP Agus Triyono mewakili Kapolres Banjarnegara, Anggota DPRD Provinsi Jawa Tengah Ja’far Shodiq, Kasie Pembinaan Sumber Daya Hutan KPH Banyumas Timur, Sindar Pasaribu serta Ketua Pembina Yayasan Serayu Network Indonesia Maman Fasyah. 

‎Ketua Panitia Kegiatan Rinto Muchlas mengatakan, Diskusi dan Aksi aksi menjaga hutan dan merawat air merupakan keinginan warga untuk melindungi hutan dari kerusakan lingkungan, termasuk penebangan liar, dan aktivitas manusia yang dapat merusak ekosistem hutan dan mengurangi ketersediaan air bersih di wilayah Pegunungan Rogojembangan.

‎Alih fungsi hutan secara liar untuk pertanian sayuran kata dia dapat menyebabkan masalah serius terkait ketersediaan dan kualitas air. Alih fungsi hutan juga akan mengurangi kemampuan hutan dalam menyerap air hujan dan akan menyebabkan erosi serta risiko tanah longsor. 

‎“Kami melihat banyak lokasi di Pegunungan Rogojembangan telah beralih fungsi menjadi tanaman sayuran, peralihan ini tentunya menyebabkan penurunan kualitas air, meningkatkan risiko banjir, erosi, dan pencemaran air tentunya akibat pupuk,” kata Rinto. 

‎Ditambahkan Ketua IPDA Banjarnegara Jalu Dwi Prasetyo Aji, diskusi dan aksi bersama untuk menjaga hutan dan merawat air ini diharapkan akan menjadi solusi penting untuk mengatasi krisis lingkungan dan memastikan keberlanjutan kehidupan bagi masyarakat di wilayah sekitar Pegunungan Rogojembangan . 

‎“Kami berharap melalui diskusi dan aksi ini bisa menyelesaikan permasalahan kerusakan hutan di wilayah Rogojembangan, karena ini menyangkut kepentingan hidup banyak orang,” ujarnya.

TNI Siap Dukung 

‎Sementara itu Dandim 0704 Banjarnegara Letkol Czi Teguh Prasetyanto, pada kesempatan tersebut mengaku siap untuk membantu melaksanakan konservasi di hutan Pegunungan Rogojembangan.

‎“Hari ini kita tanam tanaman keras seperti pinus, mahoni dan aren untuk konservasi alam dan penyerap air. Pohon ini diharapkan dipelihara dengan baik sehingga akan mengembalikan fungsi hutan yang sebenarnya," jelas Letkol Czi Teguh Prasetyanto.

‎Ia juga mengajak generasi muda untuk berperan aktif dalam menjaga kelestarian ekosistem di pegunungan Rogojembangan untuk mengembalikan kembali kejayaan.

‎Diskusi tentang menjaga hutan dan merawat air kata Dandim 0704 Banjarnegara, sangat penting karena hutan memiliki peran krusial dalam menjaga ketersediaan dan kualitas air bersih.

‎Hutan membantu mengatur siklus air, mencegah erosi tanah, dan menyimpan air tanah. Kerusakan hutan dapat menyebabkan bencana alam seperti banjir dan kekeringan, serta menurunkan kualitas air. 

‎Oleh karena itu, menjaga kelestarian hutan adalah kunci untuk memastikan ketersediaan air bersih yang berkelanjutan bagi kehidupan

‎Dandim juga meminta agar masyarakat khususnya para pemuda untuk tidak tergoda dengan iming-iming yang besar untuk merusak hutan. Ia kemudian meminta masyarakat untuk selalu menjaga hutan karena masyarakat memiliki peranan sangat penting dalam menjaga kelestariannya.

‎Dengan menjaga hutan, kata Dandim maka akan turut menjaga keseimbangan ekosistem, menyediakan sumber daya alam yang berkelanjutan, serta memastikan keberlangsungan hidup bagi generasi mendatang.

‎Kasie Pembinaan Sumber Daya Hutan KPH Banyumas Timur, Sindar Pasaribu pada kesempatan tersebut mengatakan, meminta agar masyarakat kedepan harus mulai melakukan penanaman pohon, terutama pohon-pohon keras.

‎Ia mengatakan penanaman pohon dilahan - lahan yang gundul memiliki peran penting dalam menjaga keberlangsungan mata air.

‎“Pohon-pohon keras dan akar yang kuat dapat menahan tanah, mencegah erosi dan longsor, terutama di lereng gunung, yang dapat merusak sumber mata air, pohon keras juga memiliki fungsi sebagai penyerap air hujan dan menjaga kestabilan tanah, sehingga mencegah erosi dan tanah longsor,” imbuh Sindar Pasaribu, Kasie Pembinaan Sumber Daya Hutan KPH Banyumas Timur. (*)

Pewarta : Muchlas Hamidi
Editor : Faizal R Arief
Tags

Berita Terbaru

icon TIMES Banyumas just now

Welcome to TIMES Banyumas

TIMES Banyumas is a PWA ready Mobile UI Kit Template. Great way to start your mobile websites and pwa projects.