https://banyumas.times.co.id/
Berita

Nassirun Purwokartun: Babad Gripit Pintu Sejarah Banjarnegara

Selasa, 27 Mei 2025 - 21:42
Bedah Buku Banjar Gripit, Nassirun Purwokartun: Babad Gripit Pintu Sejarah Banjarnegara Kegiatan Bedah Buku Banjar Gripit di Aula Niscala Disarpus Banjarnegara. (FOTO: Dok Heni P)

TIMES BANYUMAS, BANJARNEGARA – Dinas Arsip dan Perpustakaan (Disarpus) Kabupaten Banjarnegara, Selasa (27/5/2025) menggelar kegiatan Bedah Buku Banjar Gripit di Aula Niscala Disarpus setempat.

‎Kegiatan ini dihadiri 60 peserta dari berbagai unsur, pemerintahan, budayawan dan pemerhati sejarah. Hadir sebagai narasumber mantan Bupati Banjarnegara, H Syamsudin dan Kepala Desa Gripit, Sugeng yang diketahui sebagai keturunan ke 13 Sunan Gripit.

‎Bupati Banjarnegara dr Amalia Desiana dalam sambutan yang disampaikan Kepala Disarpus Banjarnegara Arief Rahman berharap kegiatan bedah Buku Banjar Gripit tak hanya membaca ulang sejarah namun menggali nilai di masa lalu. 

‎"Kolaborasi masyarakat, sejarawan dan pemerintah perlu untuk melestarikan nilai sejarah. Masa lalu merupakan hal penting sebagai cermin untuk melangkah di masa depan," kata Arief Rahman.

‎Budayawan Banyumas Nassirun Purwokartun yang juga sebagai penulis dan penerbit buku Babad Gripit menyampaikan, bahwa keberadaan Babad Gripit yang telah diterjemahkan dan dipublikasikan sebelumnya dapat menjadi pintu masuk untuk membedah sejarah Kabupaten Banjarnegara. 

‎Nassirun kemudian mengungkapkan proses bagaimana ia melacak hingga menerbitkan Babad Gripit menjadi sebuah buku. "Sebenarnya Babad Gripit ini hanya satu bagian saja dari empat seri Babad Gripit," teranya.

‎"Masih ada tiga lainnya, ini menjadi tugas orang Banjarnegara sendiri. Bahkan ada juga naskah Babad Dipayudhan, yang juga berkisah tentang sejarah Banjarnegara. Semoga ke depan dapat diterjemahkan dan dipublikasikan juga. Babad Gripit ini menjadi awalan untuk membuka saja," sambung Nassirun.

‎Nassirun juga mengaku takjub dengan kisah dalam Babad Gripit karena berkisah tentang tiga tokoh penyebar Islam di Banjarnegara yang melakukan perjalanan begitu jauh dari Gresik Jawa Timur.

‎"Saya hitung perjalanan Sunan Giri Wasiyat, Sunan Gripit dan Nyi Sekati lebih dari 500 kilometer untuk sampai di daerah yang akhirnya mereka tempati. Dan luar biasa, hasil kerja dakwah mereka terlihat saat ini, dimana awalnya mayoritas penduduk Banjarnegara pasti beragama Hindu, namun kini mayoritas menjadi Islam," tambah Nassirun.

‎Sementara itu mantan Bupati Banjarnegara H Syamsudin menerangkan bahwa banyak nilai-nilai luhur yang terkandung dalam Babad Gripit. Senada juga disampaikan Kepala Desa Gripit, Sugeng.

‎Ia berharap Babad Gripit dan juga situs makam Sunan Gripit dilestarikan, termasuk menerima kunjungan masyarakat yang ingin ziarah maupun belajar tentang sejarah.

‎Moderator kegiatan bedah buku yang juga Ketua Tim Ahli Cagar Budaya (TACB) Heni Purwono mengatakan, pihaknya dalam waktu dekat akan mengkaji hal-hal terkait dengan Sunan Gripit untuk ditetapkan menjadi cagar budaya.

‎"Situs Sunan Gripit dan juga Babad Gripit adalah hal penting yang harus segera ditetapkan sebagai cagar budaya. Semoga tahun ini kami dapat melaksanakannya," harap Heni Purwono, ketua Tim Ahli Cagar Budaya (TACB) Banjarnegara. (*)

Pewarta : Muchlas Hamidi
Editor : Hendarmono Al Sidarto
Tags

Berita Terbaru

icon TIMES Banyumas just now

Welcome to TIMES Banyumas

TIMES Banyumas is a PWA ready Mobile UI Kit Template. Great way to start your mobile websites and pwa projects.